Rabu, 21 Mei 2014

CONTOH LAPORAN ILMIAH



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
 Seiring dengan kasih sayang Allah yang telah Dia limpahkan kepada kita, mari kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, karena sesungguhnya kita ini tidaklah akan mengetahui daripada petunjuk-Nya itu jika Allah tidak mengajarkan pengetahuan-Nya itu kepada kita. Maka mari kita lapangkan rongga dada yang seluas-luasnya, agar kita bisa menerima atas apa yang Allah akan ajarkan daripada pengetahuan-Nya itu kepada kita, yaitu agar kita bias melaksanakan apa yang di perintah-Nya dengan benar. Dan sungguh tidaklah datang peringatan dari sisi Allah kepada kita atas apa yang telah kita kerjakan dari perintah-Nya itu, jika apa yang telah kita kerjakan itu adalah benar. Akan tetapi, dikarenakan ada kekurangan atau kesalahan dalam mengerjakan perintah-Nya, maka sudah sepantasnya bahwa kita itu akan mendapatkan peringatan atau teguran, agar kita mau menghentikan dari kesalahannya itu, kemudian kita berusaha untuk memperbaiki sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Dengan ini patutlah kita syukuri bahwa semua yang baik itu memang datang dari Allah, dan yang buruk adalah kelalaian manusia. Maka dari itu bersyukurlah atas kami diberinya wawasan untuk menyelesaikan “hasil laporan praktikum biologi umum ini”. Semoga kita dapat memperbaikinya lagi sehingga bermanfaat untuk orang lain dikemudian hari.
 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR............................................................................. DAFTAR ISI......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................... B. Rumusan Masalah............................................................................ C. Tujuan Penelitian............................................................................. D. Manfaat Penelitian............................................................................ BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori...................................................................................... B. Hipotesis Penelitian......................................................................... BAB III METODE PENELITIAN A. RancanganPenelitian......................................................................... B. Alat dan Bahan................................................................................ C. Cara Kerja....................................................................................... D. Analisis Data................................................................................... BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian................................................................................ B. Pembahasan..................................................................................... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...................................................................................... B. Saran............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA..............................................................................   BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN



 1. Tumbuhan Lumut Lumut merupakan tumbuhan kecil, lembut yang apakah secara khas tinggi 1-10 cm (0.4-4 inchi), meskipun beberapa jenis adalah banyak lebih besar. Mereka biasanya tumbuh berdekatan bersama-sama di dalam keset / dasar, perdu atau di tempat rindang. Mereka tidak mempunyai bunga atau biji, dan daun-daun yang sederhananya menutupi batang liat yang tipis. Pada lumut tertentu menghasilkan capsule spora yang nampak seperti paruh yang dilahirkan pada tangkai tipis. Ada kira-kira 10,000 jenis lumut digolongkan pada Bryophyta. Divisi Bryophyta dahulu mencakup tidak hanya lumut, tetapi juga liverworts dan hornworts. Sekarang ini lain, dua kelompok Bryophyta adalah ditempatkan dalam divisi tersendiri.Tumbuhan Bryophyta merupakan tumbuhan yang paling primitive yang tidak memiliki akar sesungguhnya, batang, atau tangkai. Mereka sejak lima ratus juta tahun.Bryophyta merupakan tumbuhan kecil, herbaceous yang tumbuh tertutup, selalu berkumpul menjadi alas bebatuan, tanah, ataupun menjadi epifit pada batang dan cabang tanaman. Bryophyta terbagi dalam 3 golongan yaitu: Tumbuhan ini sudah menunjukkan diferensiasi tegas antara organ penyerap hara dan organ fotosintetik namun belum memiliki akar dan daun sejati. Kelompok tumbuhan ini juga belum memiliki pembuluh sejati. Alih-alih akar, organ penyerap haranya adalah rizoid (harafiah: "serupa akar"). Daun tumbuhan lumut dapat berfotosintesis. Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas. Jaringan tumbuhan yang mati menjadi sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan tumbuhan yang lainnya. Dalam bahasa sehari-hari, istilah "lumut" dapat merujuk pada beberapa divisio. Klasifikasi lama pun menggabungkan pula lumut hati dan lumut tanduk ke dalam Bryophyta, sehingga di dalam Bryophyta terangkum lumut tanduk, lumut hati, dan lumut sejati (Musci). Namun, perkembangan dalam taksonomi tumbuhan menunjukkan bahwa penggabungan ini parafiletik, sehingga diputuskan untuk memisahkan lumut hati dan lumut tanduk ke luar dari Bryophyta. Di dunia terdapat sekitar 4.000 spesies tumbuhan lumut (termasuk lumut hati), 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia[1]. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat memiliki "taman lumut" yang mengoleksi berbagai tumbuhan lumut dan lumut hati dari berbagai wilayah di Indonesia dan dunia.



 2. Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku atau paku-pakuan adalah sekelompok tumbuhan dengan sistem pembuluh sejati (Tracheophyta, memiliki pembuluh kayu dan pembuluh tapis) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksi seksualnya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini mempertahankan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi. Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000, dengan perkiraan 3.000 di antaranya tumbuh di Indonesia. Sebagian besar anggota paku-pakuan tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Paku-pakuan cenderung ditemukan pada kondisi tumbuh marginal, seperti lantai hutan yang lembab, tebing perbukitan, merayap pada batang pohon atau batuan, di dalam kolam/danau, daerah sekitar kawah vulkanik, serta sela-sela bangunan yang tidak terawat. Meskipun demikian, ketersediaan air yang mencukupi pada rentang waktu tertentu diperlukan karena salah satu tahap hidupnya tergantung pada keberadaan air, yaitu sebagai media bergeraknya sel sperma menuju sel telur. Tumbuhan paku merajai hutan-hutan dunia di Zaman Karbon sehingga zaman itu dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil dan mengalami mineralisasi sekarang ditambang orang sebagai batu bara. Menurut petunjuk-petunjuk paleontologi, banyak yang bersepakat bahwa dari suatu bentuk tumbuhan paku purba terwujudlah tumbuhan berbiji, suatu kelompok tumbuhan yang mendominasi vegetasi masa kini. Akibatnya, menurut pendapat tersebut, tumbuhan paku merupakan kelompok yang parafiletik. Pendapat ini agak berbeda dengan petunjuk yang diperoleh dari penelitian biologi molekular. Menurut pendapat dari kalangan ini, tumbuhan paku (minus kelompok Lycophytina) merupakan "saudara" dari tumbuhan berbiji, sehingga tumbuhan paku merupakan kelompok yang monofiletik.
 B. RUMUSAN MASALAH
 1. Adakah persamaan dan perbedaan antara tumbuhan lumut dan paku?
 2. Apakah perbedaan antara masing-masing tumbuhan lumut dan paku yang anda amati?
 3. Apakah peranan tumbuhan lumut dan paku bagi kehidupan kita dan ekosistem?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Mempelajari cici-ciri lumut dan tumbuhan paku
 2. Mengetahui bentuk spora pada lumut dan paku
 3. Mengetahui proses metagenesis pada tumbuhan lumut dan paku
 4. Mengetahui peranan tumbuhan lumut dan paku bagi kehidupan
 D. MANFAAT PENELITIAN  
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
 BAB III METODE PENELITIAN
 A. RANCANGAN PENELITIAN
 B. ALAT DAN BAHAN Alat: • Mikroskop • Pinset • Kaca pembesar (lup) • Silet • Gelas ukur • Pipet Bahan: • Lumut daun (Sphagnum sp dan Pogonatum cirratum) • Tumbuhan paku (suplir, ) • Air C. CARA KERJA
 1. Siapkan lumut dan tumbuhan paku
 2. Amatilah morfologi tumbuhan lumut dan paku
 3. Gambar dan catatlah tentang bagian-bagian tubuhnya
 4. Buatlah irisan kotak spora lumut dab amatilah dengn lup atau mikroskop
5. Buatlah irisan daun fertil tumbuhan paku yang ada indusiumnya dan amatilah dengan lup atau mikroskop
 6. Bandingkan ciri-ciri tumbuhan lumut dan paku
 D. ANALISIS DATA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
 A. HASIL PENELITIAN
B. PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
 A. KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
 B. SARAN DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.